DomaiNesia

Solok Siapkan Status Darurat, Atasi Lonjakan Kebakaran Hutan

karhutla,-pemkab-solok-siapkan-status-darurat.
Karhutla, Pemkab Solok Siapkan Status Darurat.
www.domainesia.com

AROSUKA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok tengah bersiap menetapkan status tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyusul terdeteksinya lebih dari seratus titik api di wilayah tersebut sejak Mei 2025. Lonjakan kasus kebakaran dalam dua bulan terakhir menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

Wakil Bupati Solok, H. Candra, mengungkapkan keprihatinannya saat memimpin rapat koordinasi tanggap darurat Karhutla di rumah dinasnya, Sabtu (19/7/2025). Ia menuturkan, beberapa kebakaran seperti yang terjadi di Bukit Junjung Sirih dan Hiliran Gumanti, bahkan nyaris mengancam pemukiman warga serta fasilitas umum. “Alhamdulillah sebagian besar berhasil kita atasi cepat. Tapi keterbatasan personel dan armada masih menjadi tantangan besar di lapangan,” ujarnya.

Candra menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan bupati untuk mempercepat penetapan status darurat Karhutla, dengan tujuan memobilisasi sumber daya secara lebih efektif. Ia juga mengimbau seluruh camat dan walinagari untuk gencar mengedukasi masyarakat tentang bahaya membuka lahan dengan cara membakar.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, Ferdinal Asmin, menjelaskan bahwa berdasarkan prediksi BMKG, musim kemarau tahun ini diperkirakan akan berlangsung hingga September 2025, yang berpotensi meningkatkan risiko kebakaran. “Setiap hari kami menerima laporan titik api di Kabupaten Solok. Operasional kami pun terbatas akibat efisiensi anggaran. Maka, penetapan status tanggap darurat menjadi penting, agar koordinasi dan bantuan lintas sektor bisa optimal,” katanya. Ferdinal juga menegaskan bahwa sebagian besar kebakaran disebabkan oleh aktivitas pembukaan lahan dengan cara membakar, yang merupakan tindakan melanggar hukum.

Sementara itu, Kepala Satpol-PP dan Damkar Kabupaten Solok, Elafki, mengakui bahwa minimnya dukungan lintas daerah, sulitnya akses, serta beratnya medan menjadi kendala utama dalam penanganan Karhutla.