TEBINGTINGGI BARAT – Tim gabungan terus berupaya keras memadamkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang melanda Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Kondisi lapangan yang berat menjadi tantangan utama dalam penanggulangan api.
Wakapolres Kepulauan Meranti, Kompol Maitertika SH MH, yang terjun langsung ke lokasi pada Kamis (31/7/2025), mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapi tim pemadam. Angin kencang mempercepat pergeseran api, sementara lahan gambut yang terbakar memiliki kedalaman sekitar 3 meter. “Karena, lahan yang terbakar merupakan tanah gambut yang kedalamannya lebih kurang 3 meter. Ditambah lagi, cuaca panas terik mencapai suhu 32°celcius menyebabkan sebaran api yang cepat,” ujarnya.
Selain itu, Maitertika menambahkan, keterbatasan sumber air, akses jalan yang sulit karena tertutup semak belukar, serta kurangnya jumlah selang dan mesin air dibandingkan luas lahan yang terbakar menjadi tantangan tersendiri.
Sebagai bagian dari upaya penanggulangan, satu regu Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Siak yang beranggotakan 15 orang diterjunkan ke lokasi dengan membawa peralatan lengkap. Komandan Regu (Danru) Manggala Agni Daops Siak, Alijal, menyatakan timnya siap membantu tim pemadam yang telah berjuang selama 14 hari. “Kami turun satu regu sebanyak 15 orang. Tim baru sampai siang tadi dan langsung bergabung dalam membantu percepatan penanggulangan Karhutla di Tanjung Peranap,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (31/7/2025).
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau juga telah mengerahkan helikopter untuk melakukan water bombing. Tindakan ini dinilai sangat membantu mengurangi titik api di lokasi kebakaran, meskipun belum sepenuhnya menuntaskan Karhutla.
Polres Kepulauan Meranti turut menambah personel untuk membantu proses pemadaman di lapangan, bersama dengan BPBD Meranti, TNI, dan pihak lainnya.
Meskipun api belum sepenuhnya berhasil diatasi, Wakapolres menjelaskan bahwa setidaknya 15 titik fire spot (FS) dan hotspot (HS) telah berhasil dipadamkan dan saat ini dalam proses pendinginan oleh personel di lapangan.