Parik Malintang – Kabar gembira bagi ribuan petani di Padang Pariaman, Bendungan Lubuak Sikoci yang terletak di Nagari Sicincin, Kecamatan 2 x 11 Anam Lingkuang, akan segera diperbaiki setelah empat tahun mengalami kerusakan. Pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp6 miliar untuk merehabilitasi bendungan yang menjadi sumber pengairan utama bagi lahan pertanian di Lubuak Pandan, Pakandangan, dan Ulakan Tapakih.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, Naryo Widodo, menyampaikan kepastian ini saat meninjau langsung kondisi bendungan yang rusak bersama Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, Selasa (26/8). Naryo Widodo menjelaskan, pihaknya kini tengah menunggu arahan lebih lanjut dari Kementerian PUPR agar perbaikan bendungan dapat segera dilaksanakan tahun ini. “Alhamdulillah, Insya Allah perbaikan bendungan ini akan dikerjakan tahun ini. Saat ini kami menunggu arahan dari Kementerian PUPR, mudah-mudahan segera bisa dilaksanakan,” ujarnya.
Bupati John Kenedy Azis menyambut baik alokasi anggaran dari pemerintah pusat tersebut. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung penuh upaya perbaikan bendungan. “Ini patut kita syukuri. Saya mengajak masyarakat untuk mendukung sepenuhnya upaya perbaikan bendungan ini. Tolong nanti jangan sampai ada yang mengganggu pengerjaannya,” pesannya. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dari semua pihak demi kelancaran proyek. “Mari kita dukung bersama. Walaupun anggaran dalam kondisi efisiensi, Alhamdulillah pemerintah tetap bisa mengupayakan pembangunan di Padang Pariaman,” tambahnya.
Dampak jebolnya Bendungan Lubuak Sikoci sangat dirasakan oleh para petani. Bupati John Kenedy Azis mengungkapkan, sekitar 2.000 hektar lahan sawah di Kecamatan 2 x 11 Anam Lingkuang dan Kecamatan Ulakan Tapakih mengalami kekeringan akibat kejadian tersebut.
Mantan Kepala Dinas Pertanian Padang Pariaman, Yurisman Yakub, membenarkan dampak kekeringan tersebut. Ia mengatakan, banyak petani yang terpaksa beralih menanam palawija sebagai pengganti padi karena kekurangan air.
Kepala Dinas Perikanan Padang Pariaman, Khairul Nizam, menambahkan, sektor perikanan juga turut terdampak. Setidaknya 150 usaha perikanan di wilayah tersebut terganggu akibat kolam-kolam ikan yang tidak lagi berfungsi.
Dalam peninjauan lapangan ke Lubuak Sikoci pada Selasa (26/8), Kepala BWS Sumatera V didampingi oleh Sekda Rudy Repenaldi Rilis, sejumlah Kepala OPD, camat, wali nagari, pengurus Bamus, serta tokoh masyarakat.