DomaiNesia

Astra Bangkitkan Ekonomi, Pendidikan Anak di Kampung Berseri

mutiara-yang-sempat-tenggelam,-kini-bersinar-kembali-di-kampung-berseri-astra
Mutiara yang Sempat Tenggelam, Kini Bersinar Kembali di Kampung Berseri Astra
www.domainesia.com

Beberapa anak-anak Kampung Berseri Astra tengah asik bermain sambil belajar di Rumah Pintar yang di dirikan Astra bersama dengan masyarakat talang babungo minggu 03/7-2025 SOLOK – Jorong Tabek, Nagari Talang Babungo, Kabupaten Solok, dulunya dikenal sebagai salah satu kampung termiskin di Sumatera Barat. Tidak ada lampu jalan, akses menuju kampung tertutup, ekonomi nyaris tak bergerak, dan pendidikan tertinggal. Semua serba terbatas.

Namun titik balik itu datang pada tahun 2016. Astra hadir membawa angin segar dan semangat perubahan. Melalui program Kampung Berseri Astra (KBA), mereka mengajak masyarakat bergotong royong membangun kampung—membangkitkan kembali semangat yang sempat padam.

Akses jalan ditata rapi, perekonomian mulai menggeliat, dan sekolah pun dibangun demi memperbaiki mutu pendidikan di kampung tersebut. Tabek yang dulunya dianggap sebagai mutiara yang tenggelam, kini kembali bersinar.

Astra memulainya dari sebuah pemikiran sederhana: menjadikan Kampung Tabek sebagai kampung mandiri yang memiliki banyak peluang usaha. Lambat laun, sebutan “kampung miskin” pun berganti menjadi Kampung Berseri Astra.

Seiring waktu, langkah demi langkah dijalankan. Rumah Pintar didirikan secara sederhana, menjadi ruang belajar dan minat baca anak-anak. Di bidang ekonomi, Astra memberikan dukungan berupa fasilitas usaha berbasis potensi lokal, seperti pengolahan gula aren, produksi air minum nira, serta produk turunan lainnya seperti kerupuk kolang-kaling, dendeng, dan gula semut aren.

Tidak hanya itu, hadir pula koperasi mandiri yang kini menjadi tulang punggung ekonomi warga. Dikelola secara kolektif dari hasil usaha lokal, koperasi ini telah mengelola aset hingga mencapai Rp17 miliar. Masyarakat lebih memilih koperasi ini daripada menggunakan jasa perbankan karena dianggap lebih dekat dan memberdayakan.

Kasi Sastra, tokoh penggerak utama di Kampung Berseri Astra, mengakui bahwa setelah banyak perubahan positif terjadi, tantangan baru pun muncul, salah satunya adalah pengelolaan sampah. Ia bersama warga berinisiatif membentuk bank sampah agar masyarakat lebih peduli menjaga kebersihan lingkungan.

“Kita ingin masyarakat tetap menjaga kampung agar tetap asri. Sekarang, keluarga-keluarga yang dulu sulit menjangkau pendidikan, hampir semuanya sudah memiliki sarjana. Bahkan, ada yang melanjutkan pendidikan ke luar negeri,” ungkapnya.

Kasi juga menambahkan bahwa sekolah yang mereka bangun bersama masyarakat terus berkembang. Meski para guru masih berstatus honorer dengan gaji sekitar Rp200 ribu, semangat mereka tak luntur untuk mencerdaskan generasi. Kini, sekolah tersebut menjadi favorit dan telah melahirkan banyak anak berprestasi.

Yasrul, Kepala Jorong Tabek, turut menyampaikan rasa syukurnya. “Kami bangga menjadi bagian dari Kampung Berseri Astra. Selama lebih kurang delapan tahun dibina, banyak perubahan besar yang terjadi. Kami yang dulu serba terbatas, kini telah menjadi nagari yang maju,” katanya penuh haru.

Ucapan syukur dan terima kasih mengalir dari setiap warga. Semua keberhasilan ini ditulis bukan hanya dengan tinta, tapi dengan darah, serpihan tulang, dan keringat masyarakat yang tak pernah lelah berjuang demi kampungnya. (yeyen)