DomaiNesia

Baznas Semen Padang Berdayakan Da’i, Syiarkan Islam di Mentawai

dakwah-sunyi-dari-teras-negeri-(4):-dari-dukungan-hingga-isbat-nikah,-mentawai-tak-pernah-sendiri
Dakwah Sunyi dari Teras Negeri (4): Dari Dukungan hingga Isbat Nikah, Mentawai Tak Pernah Sendiri
www.domainesia.com

MENTAWAI – Upaya menghidupkan kembali syiar Islam di wilayah terpencil terus digencarkan oleh UPZ Baznas Semen Padang dengan mengirimkan puluhan da’i muda ke pelosok Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Para da’i ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam membina akidah masyarakat yang selama ini minim sentuhan keagamaan.

Ketua UPZ Baznas Semen Padang, Iskandar S. Taqwa, menjelaskan bahwa program pembinaan da’i muda ini merupakan bagian integral dari misi dakwah mereka. Menurutnya, fokus pada Mentawai adalah wujud komitmen untuk menjaga nilai-nilai keislaman di wilayah perbatasan.

“Para da’i binaan ini adalah ujung tombak kami dalam menjangkau langsung masyarakat yang selama ini belum tersentuh dakwah,” kata Iskandar.

Iskandar menambahkan, tantangan dakwah di pedalaman Mentawai tidaklah ringan. Akses yang sulit, keterbatasan komunikasi, dan minimnya fasilitas menjadi kendala utama. Bahkan, listrik dan internet masih menjadi barang mewah di beberapa wilayah.

Untuk mengatasi hal tersebut, UPZ Baznas Semen Padang memberikan dukungan penuh kepada para da’i. Selain insentif bulanan, mereka juga difasilitasi sepeda motor dan rumah tinggal yang layak.

“Sebagian besar da’i kami berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Dukungan logistik ini sangat penting agar mereka dapat fokus berdakwah, tanpa terbebani masalah kebutuhan dasar sehari-hari,” jelas Iskandar.

Selain mengirimkan da’i, UPZ Baznas Semen Padang juga menjalankan program sosial yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Salah satunya adalah pelaksanaan sidang isbat nikah, terutama bagi mualaf dan pasangan yang menikah secara agama tanpa pencatatan negara.

Iskandar mengungkapkan, banyak warga Mentawai yang belum memiliki dokumen pernikahan yang sah, sehingga menyulitkan akses pendidikan dan layanan kesehatan bagi anak-anak mereka.

Melalui kerja sama dengan KUA dan instansi terkait, UPZ Baznas Semen Padang berupaya memfasilitasi legalisasi pernikahan ini. Isbat nikah bukan hanya pencatatan administrasi, tetapi juga upaya memperkuat umat agar hak-hak sosial mereka terjamin.

Pembangunan masjid juga menjadi perhatian utama UPZ Baznas Semen Padang. Salah satu contohnya adalah Masjid Bahrul Ulum di Dusun Sutek’ Uleu, Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat. Masjid ini berfungsi sebagai tempat ibadah, pusat kegiatan dakwah, pendidikan agama, dan tempat tinggal sementara bagi para da’i.

“Masjid di pedalaman bukan sekadar tempat salat. Di sana, anak-anak belajar Al-Qur’an, masyarakat berkumpul, dan da’i memiliki tempat untuk membina umat,” ujar Iskandar.

UPZ Baznas Semen Padang memandang Mentawai sebagai wilayah yang sangat penting untuk dirawat dan diperhatikan. Di sana, suara azan kembali berkumandang, anak-anak mulai menghafal huruf hijaiyah, dan saf-saf masjid yang dulunya sepi kini perlahan mulai terisi. Semua itu dilakukan dengan ketekunan, kesabaran, dan cinta, tanpa mengharapkan sorotan atau publikasi besar-besaran.

Rombongan UPZ Baznas Semen Padang kembali ke Padang dengan membawa harapan bahwa cahaya Islam akan terus menyala di ujung negeri, bahwa dakwah tidak akan pernah berhenti karena jarak, dan bahwa Mentawai, meskipun sunyi dan terpencil, tidak pernah benar-benar sendiri.