PADANG — Suasana di Lapangan Imam Bonjol, Rabu (20/8/2025), tampak berbeda. Ratusan becak motor berjejer rapi, menanti untuk diserahkan kepada para pengurus Lembaga Pengelola Sampah (LPS) se-Kota Padang.
Wali Kota Padang Fadly Amran hadir langsung, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Fadelan FM, camat, dan sejumlah tokoh masyarakat.
Bagi para pengurus LPS, kendaraan pengangkut sampah itu ibarat napas baru. Selama ini, sebagian masih menggunakan armada seadanya untuk menjangkau rumah-rumah warga.
Dengan adanya bantuan resmi dari pemerintah kota, mereka merasa lebih percaya diri menjalankan tugas menjaga kebersihan lingkungan.
“LPS ini adalah ujung tombak pengelolaan sampah di tingkat masyarakat. Pemungutan sampah di frontliner memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat sendiri. Dengan tambahan becak motor, cakupan layanan akan lebih luas, sehingga tidak ada sampah residu yang tertinggal,” ujar Fadly Amran dalam sambutannya.
Lebih jauh, Fadly menjelaskan bahwa Pemko Padang tengah menyiapkan langkah lanjutan, yakni pemanfaatan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) untuk mengolah sampah plastik menjadi energi.
Namun, prosesnya masih menghadapi kendala teknis lelang. Meski begitu, ia optimistis ada investor dari Jepang dan nasional yang berminat, mengingat potensi sampah plastik di Padang mencapai 200 ton per hari.
Namun, Fadly menegaskan bahwa semua upaya itu tidak akan berhasil tanpa partisipasi warga.
“Saya tidak bisa mencari cara lain yang terbaik selain masyarakat berkontribusi. Sampah bernilai bisa dimanfaatkan masyarakat, sementara yang tidak bernilai diambil LPS untuk dikirim ke TPA. Jadi, masyarakat harus mulai memilah sampah sejak dari rumah,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang Fadelan FM menyambut baik penguatan LPS dengan tambahan armada. Ia menyebut, DLH siap mendampingi sekaligus mengevaluasi kinerja LPS.
“Dengan tambahan becak motor ini, sampah bisa lebih cepat terangkut. Kami berharap lingkungan semakin bersih, dan yang paling penting kesadaran masyarakat memilah sampah terus meningkat,” ujarnya.
Wali Kota Fadly menambahkan, Pemko Padang juga akan menerapkan sistem reward and punishment untuk meningkatkan kedisiplinan warga.
Bahkan, ia berencana menjadikan Padang sebagai pionir penerapan sanksi sosial bagi pelanggar perda kebersihan.
“Siapa yang ketahuan membuang sampah sembarangan bisa diminta membersihkan kota sebagai bentuk tanggung jawab,” tutur Fadly.
Bagi masyarakat dan LPS, penyerahan becak motor ini bukan hanya soal alat kerja, tetapi juga simbol harapan. Harapan bahwa dengan kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan lembaga lokal, Kota Padang bisa lebih bersih, sehat, dan berdaya guna. (Benk)