PADANG – Peran sentral perempuan Minang dalam pembangunan peradaban menjadi sorotan utama dalam acara “Puisi Merah Putih; Padusi Baca Puisi” yang diselenggarakan Himpunan Media Sumbar (Hamas) bersama sejumlah organisasi literasi pada Sabtu (9/8/2025). Semangat kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 turut mewarnai acara tersebut.
Acara yang digelar di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Jl Sudirman, Padang, dibuka oleh Hj Harneli Mahyeldi. Kepala Museum Adityawarman Dr Tuti Alawiyah, SE, SPd.I, MA, yang mewakili Kadinas Kebudayaan Sumbar, serta sejumlah perempuan dari berbagai latar belakang turut hadir dan berpartisipasi dalam parade baca puisi. Prof Yenni Rozimela, MEd, PhD, Guru Besar FBS UNP sekaligus Direktur Pascasarjana UNP, memberikan orasi budaya dengan tema “Tantangan Padusi Minang di Era Digital”.
Isa Kurniawan dari Hamas melaporkan bahwa acara ini bertujuan untuk memeriahkan Kemerdekaan RI ke-80 serta menularkan semangat berkesenian dan berkebudayaan di kalangan perempuan Minang. “Ini merupakan bagian dari Gerakan Berkesenian dan Berkebudayaan (GBB) yang diusung oleh Hamas. Dan ini upaya kita membangun peradaban. Kita berharap peran padusi Minang bisa lebih maksimal,” ujarnya dalam sambutannya.
Isa menambahkan, kesenian dan kebudayaan dapat mengasah hati nurani sehingga kehidupan menjadi lebih harmonis dan bermakna.
Harneli Mahyeldi mengapresiasi Hamas atas penyelenggaraan acara tersebut. Ia menegaskan bahwa perempuan adalah tonggak negara. “Kalau baik perempuannya, maka baik pulalah negaranya. Kalau perempuannya rusak, maka rusak pula negaranya,” tegasnya.
Harneli menjelaskan, dalam struktur masyarakat Minang, perempuan sangatlah terhormat. “Sebagai Bundo Kanduang, padusi Minang itu adalah Limpapeh Rumah Nan Gadang. Menjadi tonggak bagi keluarga dan kaumnya,” katanya.
Harneli juga mengajak perempuan Minang untuk meneladani para pahlawan perempuan dari Ranah Minang, seperti Siti Manggopoh, Rahmah El Yunisiyah, Rohana Kudus, dan Rasuna Said.
Dalam kesempatan tersebut, Harneli menyerahkan penghargaan “Limpapeh Achievement Award” kepada empat perempuan Minang yang dinilai berjasa mengangkat harkat dan martabat perempuan Minang. Penerima penghargaan tersebut adalah Hj Nevi Zuairina (Politisi/Anggota DPR RI), Hj Emma Yohanna (Tokoh Masyarakat/Anggota DPD RI 2009-2024, Tiga Periode), Prof Dr Diana Kartika (Akademisi/Rektor Universitas Bung Hatta), dan Annisa Suci Ramadhani, SH, LLM (Kepala Daerah/Bupati Dharmasraya).
Emma Yohanna dan Prof Diana Kartika hadir langsung menerima penghargaan. Nevi Zuairina diwakili oleh Tenaga Ahlinya, Dasril, karena sedang berada di Jakarta. Sementara Annisa Suci Ramadhani diwakili oleh Kepala Dinas Budparpora Kabupaten Dharmasraya, Lasmita.
Acara semakin meriah dengan penampilan Emma Yohanna dan Prof Diana Kartika yang membacakan puisi dengan penuh penghayatan, hingga memukau para hadirin. Belasan perempuan dari berbagai latar belakang, seperti dosen, guru, aktivis, wartawati, mahasiswi, dan siswi, turut serta membacakan puisi.