DomaiNesia

Makan Bajamba Padang: Diplomasi Budaya Eratkan Dunia Melayu-Islam

hangatnya-makan-bajamba-di-rumah-gadang-padang,-delegasi-dunia-melayu-islam-terpikat
Hangatnya Makan Bajamba di Rumah Gadang Padang, Delegasi Dunia Melayu-Islam Terpikat
www.domainesia.com

Padang – Kota Padang kembali menegaskan posisinya sebagai pusat diplomasi budaya melalui tradisi Makan Bajamba. Jamuan makan yang digelar di Rumah Gadang Baiturrahmah, Jumat (8/8/2025) malam, menjadi bagian penting dari kunjungan organisasi internasional Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI).

Makan Bajamba, lebih dari sekadar tradisi kuliner, menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antar negara serumpun. Delegasi dari Malaysia, Indonesia, Singapura, dan negara lainnya, duduk bersama menikmati hidangan Minangkabau, bertukar cerita, dan memperkuat tali persaudaraan.

Wali Kota Padang, Fadly Amran, yang baru saja dilantik sebagai Ketua DMDI Sumatera Barat, menuturkan bahwa kegiatan ini adalah representasi kekayaan budaya Minangkabau. “Alhamdulillah, malam ini kita melaksanakan Makan Bajamba bersama ICCN dan DMDI. Kegiatan ini bukan hanya soal kuliner, tapi juga sarana memperkenalkan tradisi dan nilai kekeluargaan yang menjadi fondasi masyarakat kita,” ujarnya.

Fadly menambahkan, Makan Bajamba mengandung pesan moral tentang kebersamaan, penghormatan, dan musyawarah. Ia berharap tradisi ini dapat memperkuat Kota Padang sebagai pusat gastronomi, kebudayaan, dan dakwah internasional. “Semoga silaturahmi ini membawa keberkahan dan memperkuat posisi Padang sebagai kota dunia yang tetap memegang teguh adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah,” tegasnya.

Presiden DMDI, TYT Tun Seri Setia Dr. H. Mohd Ali Bin Mohd Rustam, mengapresiasi keramahan dan tradisi yang ditampilkan masyarakat Padang. “Saya ucap tahniah kepada Pak Wali dan DMDI. Hari pertama dilantik, beliau sudah berjaya mengadakan acara Dakwah Serumpun. Ini langkah baik untuk menguatkan silaturrahim umat Melayu dan Islam dari berbagai negara,” ungkapnya.

Tun Seri Setia juga mengusulkan agar Padang menjadi tuan rumah pertemuan tahunan dunia Melayu-Islam. Menurutnya, hal ini akan membuka ruang bagi pertukaran ilmu, mempererat persaudaraan, dan merancang program bersama.

Selain itu, Tun Seri Setia juga memuji kuliner Padang, khususnya rendang dan nasi Padang. “Saya sejak umur 12 tahun sudah makan nasi Padang. Rendangnya luar biasa. Ini kuliner yang dicintai, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di Malaysia dan negara lain,” katanya. Ia berharap UNESCO mengakui kuliner Padang sebagai warisan budaya dunia, karena nasi Padang bukan hanya makanan, tetapi juga identitas budaya.

Dengan diplomasi budaya melalui Makan Bajamba, Kota Padang semakin mengukuhkan diri sebagai pusat pertemuan dunia Melayu-Islam, pusat kebudayaan, gastronomi, dan persaudaraan lintas batas.