Padang – Menyusul viralnya video pelantikan calon anggota Pramuka di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Padang yang menuai beragam reaksi di media sosial, pihak sekolah memberikan klarifikasi. Kepala MAN 1 Padang, Afrizal, menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak mengandung unsur pelecehan terhadap Bendera Merah Putih.
Afrizal menjelaskan, insiden itu terjadi menjelang pelantikan calon anggota Pramuka. Dalam prosesi tersebut, para siswa diuji integritas dan nasionalismenya menggunakan replika Bendera Merah Putih. Namun, karena dinilai belum memenuhi standar yang ditetapkan, pelantikan terpaksa ditunda. “Tujuan kegiatan ini semata-mata untuk menguji integritas, nasionalisme dan cinta tanah air siswa,” ujarnya di ruang kerjanya, Sabtu (16/8/2025).
Afrizal menyayangkan beredarnya potongan video yang tidak utuh, sehingga menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. “Kami tegaskan tidak ada niat sedikit pun melecehkan Bendera Merah Putih,” tegasnya.
Lebih lanjut, Afrizal mengakui adanya kekhilafan dan kekeliruan dalam proses tersebut, meskipun tidak bermaksud meremehkan simbol negara. Ia mengaku sedih dan kecewa melihat respon sebagian siswa yang belum menunjukkan nasionalisme sesuai harapan. Namun, ia menyadari bahwa peran sekolah adalah membimbing dan mengarahkan. “Kami akan memberikan program remedi khusus bagi para calon anggota Pramuka agar pemahaman mereka tentang simbol negara dan nilai kebangsaan semakin kuat,” jelasnya.
Afrizal juga menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan dan kesalahpahaman yang timbul akibat narasi yang beredar. “Kami sangat menyesal insiden ini ditarik keluar dari konteksnya. Atas nama pribadi dan lembaga, kami memohon maaf atas keresahan yang ditimbulkan,” ungkapnya.
Klarifikasi tersebut turut dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Padang, Edy Oktafiandi, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sumatera Barat, Hendri Pani Dias, serta Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubag TU) Kemenag Padang, Rinaldi. Kehadiran jajaran Kemenag ini menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga marwah madrasah dan mengutamakan pembinaan karakter kebangsaan.
Edy Oktafiandi mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan menghakimi madrasah secara sepihak berdasarkan potongan informasi yang beredar di video. “Mari kita sikapi dengan bijak. Madrasah tetap konsisten menanamkan kecintaan kepada NKRI dan menghormati simbol-simbol negara,” imbaunya, Sabtu (16/8/2025).
Pihak madrasah menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap metode pembinaan yang digunakan, agar lebih tepat sasaran, edukatif, dan tidak menimbulkan persepsi yang keliru di masyarakat.