PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus berupaya meningkatkan kualitas hidup anak-anak berkebutuhan khusus, terutama mereka yang menderita Cerebral Palsy (CP). Fokus utama adalah mengatasi minimnya jumlah terapis yang tersedia, mengingat keluhan orang tua terkait mahalnya biaya terapi dan batasan usia tanggungan BPJS hingga tujuh tahun.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumbar, Arry Yuswandi, menegaskan komitmen pemerintah untuk memfasilitasi seluruh warga negara tanpa terkecuali. “Kita pernah menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk disabilitas, dan Pemprov berkomitmen terus memberi perhatian kepada anak-anak berkebutuhan khusus,” ujarnya saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Terapis bagi Orang Tua Pendamping Anak dan Penyandang Disabilitas, Senin (11/8), di sebuah hotel di Kota Padang.
Anggota DPRD Sumbar, Rafdinal, yang turut hadir dalam Bimtek tersebut, menyoroti minimnya jumlah terapis di Sumbar dan kebijakan BPJS yang hanya menanggung terapi anak CP hingga usia tujuh tahun sebagai masalah utama. “Kegiatan ini rutin dilaksanakan dan sudah terakomodir dalam APBD. Namun, persoalan saat ini adalah minimnya terapis di Sumbar, ditambah BPJS hanya menanggung terapi anak CP sampai usia tujuh tahun,” katanya.
Rafdinal menambahkan, Yayasan Raga CP telah menjalin kerjasama dan mendapat dukungan dari Baznas Sumbar, yang diharapkan dapat terus berlanjut. Ia juga menyoroti masih terbatasnya fasilitas publik yang ramah disabilitas di Sumbar.
Kepala DP3AP2KB Sumbar, Erlin, menyampaikan bahwa sekitar 5 persen anak di Sumbar memiliki kebutuhan khusus, sehingga diperlukan asesmen menyeluruh untuk memastikan intervensi yang tepat. “Pemprov memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada orang tua anak berkebutuhan khusus. Negara wajib memberi perlindungan khusus bagi anak-anak hebat kita,” tuturnya.
Arry Yuswandi mengakui bahwa perhatian publik lebih sering tertuju pada masyarakat umum, sementara penyandang disabilitas seringkali terpinggirkan. Dalam kesempatan tersebut, Arry juga menyinggung rencana hibah satu unit kendaraan untuk Yayasan Raga CP guna mempermudah mobilitas terapis. Namun, bantuan tersebut belum terealisasi dan akan segera dituntaskan. Kerjasama antara Pemprov, Baznas, dan Raga CP juga sedang diproses agar segera memberikan manfaat bagi anak-anak CP di Sumbar.
Bimtek tersebut terlaksana berkat kerjasama antara Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan DP3AP2KB Sumbar dan Yayasan Rumah Gadang Cerebral Palsy (Raga CP), dengan peserta yang berasal dari Kota Bukittinggi, Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Pasaman.