Bandung – Kekalahan 0-2 Semen Padang atas Persib Bandung dalam laga pembuka Super League 2025-2026, Sabtu (9/8/2025), di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jawa Barat, disoroti pelatih Eduardo Almeida. Almeida menyebut kesulitan menembus pertahanan Persib menjadi faktor utama kekalahan timnya.
Usai pertandingan, Almeida mengungkapkan timnya kesulitan membangun serangan efektif. “Tidak ada koneksi untuk bisa sampai ke sepertiga pertahanan akhir Persib Bandung,” ujarnya.
Almeida menambahkan, tekanan intens dari pemain Persib membuat tim berjuluk Kabau Sirah itu kesulitan mengembangkan permainan. Persib membuka keunggulan di menit ke-40 melalui gol Uiliam Barros.
Di babak kedua, Almeida mencoba mengubah strategi dengan memasukkan pemain baru. “Di babak kedua, ada perubahan positif dalam memainkan bola dan mencoba mengejar hasil imbang. Namun di menit-menit akhir, kami mengambil risiko besar,” kata mantan pelatih Arema FC itu.
Namun, alih-alih menyamakan kedudukan, Semen Padang kembali kebobolan di menit ke-90 melalui gol Febri Hariyadi. Skor akhir menjadi 2-0 untuk kemenangan Persib Bandung.
Meski kalah, Almeida tetap mengapresiasi pemainnya. “Tentu saja kualitas pemain yang dimiliki Persib membuat mereka mampu mencetak gol. Tapi secara keseluruhan, saya puas dengan penampilan pemain kami. Ini pertandingan pertama, melawan tim kuat, di stadion besar,” ucapnya.
Almeida berharap timnya segera melakukan evaluasi dan perbaikan. “Kami akan menganalisa kesalahan yang ada dan memperbaikinya di setiap latihan,” tegasnya.
Gelandang Semen Padang, Irsyad Maulana, menambahkan timnya telah berjuang semaksimal mungkin. “1-0 atau 2-0 sama saja, kami tetap berusaha mengejar. Tapi akhirnya kebobolan lagi. Kami akan evaluasi untuk pertandingan selanjutnya,” pungkasnya.
