BUKITTINGGI – Semangat meneladani nilai-nilai luhur Proklamator Bung Hatta menggema di Kota Bukittinggi, Selasa (12/8), melalui perayaan 123 tahun kelahirannya. Puncak acara ditandai dengan penampilan memukau Bukittinggi Orchestra di balai ruang dinas Kota Bukittinggi.
Rangkaian kegiatan bertema “Meneladani Integritas dan Kesederhanaan Pikiran Bung Hatta untuk Masa Depan Indonesia” ini, diharapkan menjadi momentum penting dalam menanamkan nilai kebangsaan, membentuk karakter generasi muda, serta memperkuat ekonomi kerakyatan. Kegiatan tersebut meliputi pelatihan kepemimpinan siswa Indonesia, pertunjukan Bukittinggi Orchestra, dan pelatihan koperasi.
Ketua Umum Yayasan Proklamator Bung Hatta (YPBH), Maizar Rahman, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara ini. Ia menjelaskan bahwa program yayasannya bertujuan untuk menggali dan melestarikan nilai kebangsaan yang diwariskan oleh Bung Hatta. “Perayaan ini bukan sekadar hiburan, tetapi sarana untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan memperkuat identitas bangsa melalui musik dan pendidikan,” ujarnya. Maizar juga mendukung inisiatif untuk membudayakan kembali lagu nasional, mengusulkan pembangunan Gedung Kebudayaan Hatta, dan berharap Bukittinggi menjadi destinasi budaya yang membanggakan.
Meutia Hatta, perwakilan keluarga Bung Hatta, dalam sambutan virtualnya menyampaikan terima kasih atas penyelenggaraan acara di Bukittinggi. Ia menekankan pentingnya meneruskan pemikiran Bung Hatta yang sejak muda telah berkontribusi dalam membangun pemerintahan. “Bung Hatta dihormati karena pemikirannya yang kaya untuk kemajuan koperasi dan kesejahteraan rakyat. Diharapkan lebih banyak pihak memahami dan menerapkannya demi persatuan dan kemajuan bangsa,” tuturnya.
Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, menegaskan bahwa peringatan 123 tahun Bung Hatta bukan hanya seremonial belaka, melainkan memiliki makna mendalam bagi kota tersebut. Menurutnya, Pemko Bukittinggi berupaya mengembalikan nilai sejarah kota kelahiran Bung Hatta sebagai saksi sejarah kemerdekaan Indonesia, sehingga dapat dijadikan sebagai Daerah Khusus di Indonesia.
Ibnu Asis menambahkan, kehadiran Bukittinggi Orchestra yang diinisiasi oleh DPC PAPPRI bersama YPBH, dengan melibatkan musisi berpengalaman dan akademisi ISI Padang Panjang, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bukittinggi. Ia juga mengapresiasi peran penyanyi lokal berprestasi, termasuk music director Muhammad Dery, yang diharapkan dapat menginspirasi generasi milenial melalui musicpreneur. “Bung Hatta adalah teladan dalam bekerja dan berbuat untuk masyarakat. Melalui acara ini, semangat perjuangannya kita kenalkan kembali kepada anak didik lewat pelajaran dan lagu perjuangan,” katanya.
Pagelaran Bukittinggi Orchestra menampilkan lagu “Nyiak Hatta” ciptaan Edi Elmitos, serta lagu-lagu nasional seperti “Syukur”, “Bung Hatta”, dan “Rayuan Pulau Kelapa” yang dibawakan oleh musisi profesional, akademisi, dan penyanyi berprestasi asal Bukittinggi.
Acara ini menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah daerah, YPBH, DPC PAPPRI, dan para pemusik handal lainnya, dengan harapan dapat memperkuat posisi Bukittinggi sebagai kota budaya, destinasi wisata, sekaligus pusat kegiatan musik berkualitas nasional.