PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) memacu pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebagai langkah strategis mewujudkan provinsi ramah lingkungan (green province) pada tahun 2026. Target ambisius ini didukung dengan proyeksi investasi sebesar Rp120 triliun di sektor energi hijau hingga tahun 2029.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan hal tersebut saat bertemu dengan perwakilan pengembang energi hijau di ruang rapat Istana Gubernuran, Jumat (8/8/2025). Ia menegaskan, pengembangan energi panas bumi ini selaras dengan target nasional. “Pengembangan energi panas bumi ini selain untuk mewujudkan Sumbar sebagai green province pada 2026, juga menjadi kontribusi nyata kita terhadap target nasional. Presiden menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen pada tahun 2029, dan energi hijau adalah salah satu fondasi pentingnya,” ujarnya.
Mahyeldi menambahkan, Pemprov Sumbar membuka lebar pintu investasi di sektor energi bersih untuk mendukung pencapaian target tersebut.
Mahyeldi juga berbagi pengalamannya saat meninjau langsung operasional PLTP Kamojang yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) di Kabupaten Garut. Menurutnya, keberadaan PLTP memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar tanpa menimbulkan kerugian. “Sebaliknya, masyarakat sekitar justru memperoleh banyak manfaat positif. Hal yang sama juga saya lihat di PLTP Supreme Energy Muara Labuh. Tidak ada masyarakat yang dirugikan, baik secara sosial maupun materi,” jelasnya.
Pertemuan tersebut turut dihadiri secara daring oleh Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, serta perwakilan dari PT Supreme Energy dan PT Medco.
Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat posisi Sumbar dalam transisi energi nasional, sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, sejalan dengan program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar periode 2025-2030, yaitu “Gerak Cepat Sumbar Sejahtera”.
