ROKAN HILIR – Menyusul terdeteksinya sejumlah titik panas (hotspot) di wilayahnya, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) meningkatkan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar, mengingat suhu udara ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
Wakil Bupati Rokan Hilir, H. Jonny Charles, pada Kamis (17/7/2025), menyampaikan peringatan keras terkait larangan pembakaran lahan. “Pembakaran lahan, sekecil apa pun, sangat berbahaya. Ini bukan hanya merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat, tapi juga tindak pidana yang bisa dikenakan sanksi berat. Ini bukan sekadar imbauan, tapi peringatan keras,” tegasnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya peningkatan suhu udara yang signifikan di Rohil dalam sepekan terakhir, mencapai 36-37 derajat Celcius. Kondisi panas dan kering ini meningkatkan potensi terjadinya karhutla.
BMKG juga mencatat bahwa Provinsi Riau menjadi salah satu wilayah yang paling rentan terhadap karhutla di Indonesia. Pada pertengahan Juli 2025, terdeteksi 28 titik panas di Riau, dengan 12 di antaranya berada di wilayah Rohil.
Jonny Charles mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan indikasi kebakaran. “Situasinya sangat serius. Jangan anggap enteng. Kami minta masyarakat tidak hanya taat aturan, tapi juga tanggap. Bila melihat asap, api, atau gejala kebakaran, segera laporkan ke camat, lurah, kepala desa, atau aparat terdekat,” imbaunya.
Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kabupaten Rohil telah meningkatkan patroli darat yang melibatkan TNI, Polri, dan BPBD. Selain itu, pemantauan intensif juga dilakukan melalui citra satelit untuk mendeteksi potensi karhutla sedini mungkin.
Wabup Jonny Charles menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mencegah bencana asap. “Jangan mengambil jalan pintas dengan membakar lahan. Satu percikan api saja bisa berubah menjadi bencana besar. Pelaku pembakaran akan diproses hukum, sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk ancaman pidana dan denda tinggi,” tegasnya.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk menindak tegas pelaku pembakaran lahan tanpa pandang bulu. Wabup mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam menjaga lingkungan. “Jaga diri, jaga lingkungan, jaga masa depan. Bersama kita bisa cegah karhutla dan bencana asap,” pungkas Wabup Jonny Charles.